Selasa, 12 Juli 2022

Voltmeter 0-50V berbasis Arduino

Apa itu Voltmeter?

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik. Pada peralatan elektronik, voltmeter digunakan sebagai pengawasan nilai tegangan kerja. Voltmeter tersusun atas beberapa bagian yaitu terminal positif dan negatif, batas ukur, setup pengatur fungsi, jarum penunjuk serta skala tinggi dan skala rendah.



Cara kerja Voltmeter

Pada rangkaian listrik, voltmeter merupakan suatu alat untuk mengukur besar tegangan listrik. Pergerakan jarum penunjuk pada voltmeter terjadi karena adanya gaya magnet yang timbul sebagai hasil interaksi antara medan magnet dan kuat arus listrik. Simpangan yang dihasilkan oleh pergerakan jarum sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir. Arus listrik yang terukur merupakan arus listrik yang melalui kumparan yang diletakkan di antara medan magnet. Peningkatan arus berarti peningkatan simpangan pergerakan jarum sehingga akan menunjuk ke nilai pengukuran tegangan yang lebih besar. Voltmeter dipasang secara paralel dengan komponen yang akan diukur dalam rangkaian listrik.

Setelah kita mengenal sedikit mengenai voltmeter, kita akan membuat voltmeter sederhana menggunakan Software Proteus dan Arduino Uno.

voltmeter digunakan untuk mengukur suatu tegangan di sebuah rangkaian. cara mengukur menggunakan voltmeter kita rangkaian membentuk sebuah rangkaian paralel kemudian kita bisa mengukur tegangan dirangkaian tersebut.

kita membuat voltmeter yang berspesifikasi 0-50V maksud dari itu voltmeter tersebut dapat mengukur tegangan diantara 0V hingga 50V.

ada beberapa komponen yang diperlukan untuk membuat voltmeter sederhana ini yaitu :

- Arduino Uno

- Resistor

- Potensiometer

- LCD 16x2

Skematik rangkaian


Penjelasan Rangkaian
Pada rangkaian tersebut kita menghubungkan Arduino ke beberapa komponen seperti halnya ke LCD dan Ke sumber tegangannya. Alasan kenapa dua buah resistor dibuat paralel karena voltmeter ketika mengukur tegangan harus paralel dan dikarena jika suatu rangkaian paralel akan mempunyai tegangan yang sama. Kita menggunakan kaki A0 sebagai input ke arduino agar bisa membaca tegangan yang masuk lalu ditampilkan ke LCD hasil dari pembacaan arduino yang mendapatkan tegangan.

Coding Program
 
#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);   
float vin=0.0;
float temp=0.0;
float r1=100000.0;                       
float r2=10000.0;                      

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  lcd.begin(16, 2);                    
  lcd.print("Riyan Ade");     
  delay(1000);
  lcd.clear();
  lcd.print("DC VoltMeter");
}

void loop() {
  int analog_val=analogRead(A0);   
  temp = (analog_val * 5.0)/1024.0;   
  vin = temp/(r2/(r1+r2));
  if(vin<0.1)
  {
    vin=0.0;
  }
  lcd.setCursor(0, 1);        
  lcd.print("Voltage = ");   
  lcd.println(vin);
  delay(300);
}

Video Simulasi



Pada simulasi tersebut, kita Software dijalankan LCD akan membaca tegangan yang masuk kedalam Arduino, untuk mengatur tegangannya kita menggunakan potensiometer dengan mengatur potensionya agar tampilan lcd berubah menyesuaikan pada potensiometer yang diatur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar