Kamis, 02 Januari 2020

Evaluasi proyek dengan metode rasio manfaat terhadap biaya

Metode rasio manfaat/biaya (benefit/cost, B/C) biasanya digunakan untuk mengevaluasi proyek-  proyek umum (publik), karena sejumlah faktor khusus yang mempengaruhinya, yang tidak dijumpai pada usaha/proyek swasta. Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program. Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Metode B/C didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) nilai ekivalen dari manfaat terhadap nilai ekivalen dari biaya-biaya. Metode nilai ekivalen yang biasa digunakan adalah PW dan AW


8.1 Prespektif dan terminologi untuk menganalisis proyek-proyek publik

Nama lain rasio B/C adalah rasio investasi-penghematan. Secara umum, metode rasio B/C dapat membantu penggunanya untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan, menambah alternatif atau pilihan dan mengurangi biaya alternatif yang tidak efektif. Berdasarkan definisinya, rasio B/C dapat dihitung dengan persamaan berikut:
a. Konvesional (PW)

b. Termodifikasi (PW)

c. Konvensional (AW)

d. Termodifikasi (AW)


8.2 Proyek yang melikuidasi sendiri

          Proyek yang melikuidasi sendiri (self liquidating project) adalah proyek-proyek yang menghasilkan pendapatan langsung yang cukup untuk membayarkan semua biaya yang dikeluarkannya untuk periode  waktu tertentu. Proyek jenis ini diharapkan menghasilkan pendapatan yang melebihi biaya-biaya yang dikeluarkan, tetapi tidak menarik keuntungan dan tidak dikenak an pajak pendapatan.


8.3 Proyek serbaguna

Proyek-Proyek Multiguna/Serbaguuna

Tiga kesulitan utama akibat beragamnya tujuan proyek adalah:

·         Penentuan alokasi dana (biaya) untuk masing-masing tujuan.

·         Konflik kepentingan antara beberapa tujuan proyek, sehingga harus dilakukan kompromi dalam menetapkan suatu keputusan. Keputusan yang di buat akan mempengaruhi tingkat manfaat yang  dihasilkan dari proyek.

·         Sangat sensitif terhadap masalah-masalah politik.



8.4 Kesulitan dalam evaluasi proyek-proyek sektor public

Kesulitan yang dihadapi dalam mengevaluasi kelayakan ekonomi dan membuat keputusan yang berkaitan  dengan proyek-proyek publik adalah:

·         Tidak ada standar keuntungan yang digunakan untuk mengukur kefektifan keuangan.

·         Sulit mengukur pengaruh keuangan atas manfaat dari proyek-proyek tersebut.

·         Hubungan antara proyek dengan publik, sebagai pemilik proyek, sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.

·         Pengaruh politis yang besar jika proyek menggunakan dana publik.

·         Tidak ada dorongan atau stimulus untuk meningkatkan efektivitas operasi.

·         Proyek publik lebih sering dikenakan pembatasan-pembatasan daripada proyek swasta.

·         Kemampuan badan-badan pemerintah untuk menghasilkan modal lebih terbatas dari pada  perusahaan swasta.

·         Tingkat bunga untuk menghitung manfaat dan biaya proyek sangat konttroversial dan sensitif secara politis.


8.5 Benefit Rasio

          Secara teoritis, benefit Cost Ratio merupakan sebuah perbandingan antara semua nilai benefit terhadap semua nilai pengorbanan atau biaya. Secara matematis, dapat dituliskan melalui persamaan sebagai berikut :

BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Pengorbanan atau biaya)

Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Sebagai gambaran adalah jika anda ingin memiliki uang sebesar 100 juta tiga tahun mendatang dengan tingkat inflasi 7% per tahun, maka berapa uang yang harus anda persiapkan dari sekarang?


8.6 Evaluasi proyek-proyek independent dengan BCR

Dengan menggunakan rumus present value, anda akan dapat menentukan berapa uang yang harus anda tabung untuk mendapatkan uang sebesar Rp.100 juta tiga tahun ke depan.

Nilai present value ini dapat kita hitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

PV = Fn/ ( 1 + r ) n

Dimana :

Fn = Future value ( nilai pada akhir tahun ke n ) PV = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r = Suku bungan  = Jumlah Waktu ( tahun )

Sedangkan pengambilan keputusan terhadap kelayakan dapat dilihat dari nilai BCR yang ditentukan sebagai berikut :

Jika BCR ≥ 1, maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih besar daripada pengorbanan yang dikeluarkan. Sehingga proyek tersebut dapat diterima atau layak (feasible).

Sebaliknya jika BCR <1 maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih kecil daripada pengorbanannya atau proyek tersebut tidak layak (not feasible).



Sumber
http://nikabon.blogspot.com/2010/06/evaluasi-kelayakan-proyek-menggunakan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar