4. PENGENALAN INVESTASI PROYEK TEKNIK SIPIL
Investasi merupakan pembelian modal untuk barang produksi yang akan datang. Terdapat beberapa contoh dari bentuk investasi, diantaranya sebagai berikut :
§ Investasi Tanah = diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat pada masa depan.
§ Investasi Pendidikan = dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
§ Investasi Saham = diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
§ Investasi Mata Uang Asing = diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal
Dalam bidang teknik sipil investasi diterapkan dalam merancang, membangun atau merenovasi suatu proyek. Proyek ialah kegiatan yang penggunaan modal produksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) setelah suatu jangka waktu tertentu. Berdasarkan komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya, proyek terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
Proyek Konstruksi. Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, jalan raya, dsb.
Proyek Industri Manufaktur. Kegiatannya mulai dari merancang hingga terciptanya suatu produk baru.
Proyek Penelitian dan Pengembangan. Melakukan penelitian dan pengembangan hingga terciptanya sebuah produk tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu produk, pelayanan atau suatu metode tertentu.
Proyek Padat modal. Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi dsb.
Proyek Pengembangan Produk Baru. Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal.
Proyek Pelayanan Manajemen. Berhubungan dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan produktivitas dari karyawan, dsb.
Proyek Infrastruktur. Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.
Untuk membangun suatu Proyek diperlukan Dana sebagai bentuk Investasi yang bisa diambil dari berbagai Lending Agency (Bank), baik per-Bank-an Nasional dalam negeri maupun International- ADB, World Bank/Bank Dunia.
4.1 ANALISA PERMASALAHAN
Memperkirakan harga opsi merupakan permasalahan yang selalu terjadi dalam dunia, investasi proyek teknik sipil yaitu. Masalah investasi proyek adalah untuk perkiraan biaya variabel dalam produksi ketika biaya tetap ireversibel diinves atau dilakukan pada awal proyek. Oleh karena itu investasi proyek adalah masalah nilai awal ketika harga opsi masalah nilai akhir. Mulai dari pengamatan sederhana, kita memperoleh suatu formula variabel biaya sebagai fungsi analitis dari biaya tetap dan parameter lain. Ini adalah utama perbedaan antara teori analitis dan teori pilihan nyata, di mana numerik bergaya contoh kombinasi yang mungkin dari biaya tetap dan biaya variabel proyek digunakan dalam membahas kembali desain proyek yang lainnya. Ini teori analitis menyediakan lebih pemahaman yang tepat masalah investasi dalam lingkungan yang dinamis daripada pilihan nyata teori.
4.2 ANALISIS INVESTASI
Analisis investasi ini ditumpuk hanya aspek keuangan. Agar dapat melakukan, sebuah analisis investasi maka yang harus dihitung terlebih adalah kebutuhan investasi dan layakannya.
Menghitung kebutuhan investasi
Sebagai langkah awal melakukan analisis investasi terlebih dahulu harus mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam proyek atau usahayang akan dilaksanakan. Informasi itu terdiri dari kebutuhan Modal Investasi dan Modal kerja
Modal Investasi
1. Tanah
2. Bangunan
3. Mesin
4. Perlengkapan kantor
5. Kendaraan
6. Lainnya (pengurusan legalitas)
Modal Kerja
1. Biaya bahan baku
2. Bahan pembantu
3. Upah tenaga kerja langsung
4. Gaji pegawai
5. Biaya umum (bukan penyusutan)
6. Biaya penjualan
7. Biaya umum
8. Penyusutan aktiva tetap
Yang selanjutnya klasifikasi modal kerja akan dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh banyaknya atau volume produksi seperti antara lain :
Biaya tenaga kerja tidak langsung (pegawai dikantor)
Bunga bank.
Biaya asuransi
Dana depresiasi atau penyusutan
Dan lain-lain
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya sangat tergantung pada banyaknya jumlah produksi barang unit. Seperti antara lain :
Bahan baku dan bahan pembantu
Upah tenaga kerja langsung
Dan biaya-biaya lain sesuai dengan rencana produksi.
Untuk mengetahui besarnya kebutuhan modal di atas maka perlu disusun alur proses produksi yang menunjukkan secara teknis kegiatan-kegiatan dalam pembuatan barang. Sehingga akan diketahui kebutuhan kapasitas mesin per satuan waktu yang diperlukan. Seperti jumlah unit per tahun (unit per jam).Kebutuhan jumlah tenaga kerja langsung, bahan baku dan lainnya yang diukur dalam satuan moneter (rupiah).
Menghitung kelayakah investasi
Dengan memperhatikan tingkat suku bunga yang berlaku dan proyeksi hargadan volume penjualan produk yang dihasilkan. Kelayakan investasi dapat dihitung dengan berbagai pendekatan.
Pay Back Period dan Break event point (BEP) adalah untuk menghitung tingkat total revenue sama degnan total cost (TR =TC).Tingkat BEP dapat dilihat dari segi jumlah produksi, lamanya waktu pengembalian biaya, dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Pada dasarnya BEP untuk mengetahui berapa lama investasi dapat kembali atau sering sebut dengan Pay Back
Net Present Value (NPV) adalah perhitungan kriteria investasi yang berasaldari net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunitycost of capital (SOCC) sebagai discount factor (df).
Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan kriteria IRR adalah suatu tingkat discount rate yangmenghasilkan NPV sama dengan 0. Dengan demikian apabila hasilperhitungan IRR lebih besar dari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek tersebut feasible atau dapat dijalankan, bila sama dengan SOCC berarti pulang pokok dan dibawah SOCC proyek tidak feasible.
4.3 STUDI KASUS
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis
Referensi:
http://gambitxp.blogspot.co.id/2011/11/konsep-nilai-uang-terhadap-waktu.html
http://www.academia.edu/4116009/ANALISIS_INVESTASI
4.1 ANALISA PERMASALAHAN
Memperkirakan harga opsi merupakan permasalahan yang selalu terjadi dalam dunia, investasi proyek teknik sipil yaitu. Masalah investasi proyek adalah untuk perkiraan biaya variabel dalam produksi ketika biaya tetap ireversibel diinves atau dilakukan pada awal proyek. Oleh karena itu investasi proyek adalah masalah nilai awal ketika harga opsi masalah nilai akhir. Mulai dari pengamatan sederhana, kita memperoleh suatu formula variabel biaya sebagai fungsi analitis dari biaya tetap dan parameter lain. Ini adalah utama perbedaan antara teori analitis dan teori pilihan nyata, di mana numerik bergaya contoh kombinasi yang mungkin dari biaya tetap dan biaya variabel proyek digunakan dalam membahas kembali desain proyek yang lainnya. Ini teori analitis menyediakan lebih pemahaman yang tepat masalah investasi dalam lingkungan yang dinamis daripada pilihan nyata teori.
4.2 ANALISIS INVESTASI
Analisis investasi ini ditumpuk hanya aspek keuangan. Agar dapat melakukan, sebuah analisis investasi maka yang harus dihitung terlebih adalah kebutuhan investasi dan layakannya.
Menghitung kebutuhan investasi
Sebagai langkah awal melakukan analisis investasi terlebih dahulu harus mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam proyek atau usahayang akan dilaksanakan. Informasi itu terdiri dari kebutuhan Modal Investasi dan Modal kerja
Modal Investasi
1. Tanah
2. Bangunan
3. Mesin
4. Perlengkapan kantor
5. Kendaraan
6. Lainnya (pengurusan legalitas)
Modal Kerja
1. Biaya bahan baku
2. Bahan pembantu
3. Upah tenaga kerja langsung
4. Gaji pegawai
5. Biaya umum (bukan penyusutan)
6. Biaya penjualan
7. Biaya umum
8. Penyusutan aktiva tetap
Yang selanjutnya klasifikasi modal kerja akan dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh banyaknya atau volume produksi seperti antara lain :
Biaya tenaga kerja tidak langsung (pegawai dikantor)
Bunga bank.
Biaya asuransi
Dana depresiasi atau penyusutan
Dan lain-lain
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya sangat tergantung pada banyaknya jumlah produksi barang unit. Seperti antara lain :
Bahan baku dan bahan pembantu
Upah tenaga kerja langsung
Dan biaya-biaya lain sesuai dengan rencana produksi.
Untuk mengetahui besarnya kebutuhan modal di atas maka perlu disusun alur proses produksi yang menunjukkan secara teknis kegiatan-kegiatan dalam pembuatan barang. Sehingga akan diketahui kebutuhan kapasitas mesin per satuan waktu yang diperlukan. Seperti jumlah unit per tahun (unit per jam).Kebutuhan jumlah tenaga kerja langsung, bahan baku dan lainnya yang diukur dalam satuan moneter (rupiah).
Menghitung kelayakah investasi
Dengan memperhatikan tingkat suku bunga yang berlaku dan proyeksi hargadan volume penjualan produk yang dihasilkan. Kelayakan investasi dapat dihitung dengan berbagai pendekatan.
Pay Back Period dan Break event point (BEP) adalah untuk menghitung tingkat total revenue sama degnan total cost (TR =TC).Tingkat BEP dapat dilihat dari segi jumlah produksi, lamanya waktu pengembalian biaya, dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Pada dasarnya BEP untuk mengetahui berapa lama investasi dapat kembali atau sering sebut dengan Pay Back
Net Present Value (NPV) adalah perhitungan kriteria investasi yang berasaldari net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunitycost of capital (SOCC) sebagai discount factor (df).
Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan kriteria IRR adalah suatu tingkat discount rate yangmenghasilkan NPV sama dengan 0. Dengan demikian apabila hasilperhitungan IRR lebih besar dari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek tersebut feasible atau dapat dijalankan, bila sama dengan SOCC berarti pulang pokok dan dibawah SOCC proyek tidak feasible.
4.3 STUDI KASUS
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis
Referensi:
http://gambitxp.blogspot.co.id/2011/11/konsep-nilai-uang-terhadap-waktu.html
http://www.academia.edu/4116009/ANALISIS_INVESTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar